Review: Kenny Rogers Roasters

by 07.30 0 comments
Malam minggu.
Kata orang sih "malam minggu malam yang panjang". Saking panjangnya, saya sempat nungguin taksi uber sampai setengah jam, trus nonton SPY abis itu makan santai di Kenny Rogers Roasters. Nah karena ini blog tentang food, maka yang akan saya review adalah
Kenny Rogers nya yah.. bukan taksi Uber nya atau film SPY nya..

Sebelum hari Sabtu kemarin itu, saya termasuk orang yang ga mau nyoba makanan yang terlalu western. Saya tipe orang yang lebih suka makanan Asia, seperti makanan Indonesia, segala jenis mie, sushi, ramen, sapo tahu, dll. Saya tidak terlalu menikmati makanan western seperti burger, ham, sosis, beef, steak (oke yang ini akan saya pertimbangkan). Satu-satunya makanan diluar Asia yang saya sukai cuma pasta, itu pun karena bentuknya mirip dengan mi.
Nah, makanya setiap kali hangout, saya lebih suka menunjuk resto Asia sebagai tempat dinner kami. Saya hampir tidak pernah menunjuk American Grill ataupun Kenny Rogers. Dulu pernah sekali kami makan di American Grill karena mendapat voucher makan, dan ternyata meninggalkan kesan yang tidak baik untuk kami (saya lebih tepatnya). Dari situ lah saya tidak mau lagi makan di resto Western. 
Kemarin, kami pergi ke Mall Puri Indah untuk menghabiskan malam minggu. Setelah nonton, kami pun keliling-keliling Mall Puri Indah untuk mencari tempat makan. Pertama kami mencari Fish & Co karena ada promo dari Telkomsel, tapi urung karena antriannya luar biasa panjang,. Setelah itu kami ke salah satu resto Korea dan urung juga karena antriannya pun tidak kalah panjang dengan Fish & Co. Di sebelahnya ada resto Jepang yang menjual sushi dan ramen, terlihat sepi... terlampau sepi, dan kami urung juga makan disana karena mungkin saja makanan disana tidak enak, terlihat dari sepinya pengunjung resto itu sementara resto disebelahnya ramai luar biasa. Lalu kami berjalan lagi, ada resto Italia yang menjual churro dan pasta. "Sepertinya enak", pikir saya karena memang saya menyukai hidangan pasta, namun teman-teman lain urung karena mau lihat-lihat makanan lainnya dulu. Salah satu dari kami merekomendasikan makanan India. Saya belum pernah mencoba makanan India, oleh karena itu saya setuju saja jika ingin makan di sana. Ternyata resto tersebut berada diluar gedung Mall, dan suasananya panas, Tidak terlalu panas, tapi tidak lebih adem juga dibanding di dalam. Pokonya ga nyaman deh kalo makan disana. Akhirnya salah satu dari kami mengusulkan makan di Kenny Rogers, dan semua setuju untuk makan di sana, kecuali saya tentunya. Pikir saya "ah, resto amerika lagi..". Ya sudah saya putuskan untuk ikut saja, daripada ga makan..

Pas mau masuk, langsung disapa sama pramusajinya "silakan kaka, untuk berapa orang?", kami pun meminta meja untuk 5 orang. Dan ketika kami mau duduk, mejanya pun dibersihkan dulu. Hmm, pelayanannya cukup baik. Kami pun diberi buku menu masing-masing, dan dipersilakan lihat-lihat sebelum memesan. Ada satu halaman yang unik menurutku karena mereka menyajikan beverage dengan nama musim. Unik menurutku karena Indonesia cuma punya summer aja, ga punya musim lainnya (oke abaikan.)


Four Season Fizzy


Temanku yang lain terlihat bersemangat pilih menu, sementara saya membolak-balik halaman dengan tidak semangat. Akhirnya saya memutuskan memesan Chicken Lite Meal (atau Kenny's Lite Meal ya?) karena porsi nya paling masuk akal. Menu lainnya itu menyajikan ayam bukan dalam bentuk potongan loh.. Menu mereka itu menyajikan ayam dalam porsi utuh, setengah ekor, seperempat ekor. WOW, saya sih ga kuat makan ayam segitu banyaknya untuk dinner. Dan ketika makanannya datang, beginilah penampakannya:


Chicken Lite Meal
Sesuai kok dengan penampakannya di buku menu. Porsi cukup mengenyangkan. Ga seperti porsi reman-teman saya yang lain. Porsi mereka cukup "ruah", mereka memesan ayam seperempat potong, dan setengah potong yang akhirnya dimakan oleh 2 orang. Chicken Lite Meal ini terdiri dari sepotong ayam tanpa tulang ukuran sedang, salad, aromatic rice dan asian pasta. Saya ganti Asian Pasta nya dengan macaroni cheese karena macaroni cheese nya terlihat lebih enak :)
Ayamnya empuk banget (atau pisaunya yang tajem banget?) karena motongnya gampang, ga perlu keluar tenaga banyak. Rasanya khas ayam panggang dan sepertinya ditambahkan sedikit lemon ketika memanggang ayamnya. Kulitnya pun sangat crispy, dan sangat kaya akan bumbu-bumbu. Selain tanpa tulang, ayamnya pun tanpa urat dan tanpa lemak, jadi benar-benar bersih.
Aromatic rice nya perlu diacungin 2 jempol..! Meskipun nasinya agak lengket, tapi rasanya itu loh, kaya akan rempah tapi tidak terlalu gurih. Warna nasinya agak kekuningan dan hanya dilengkapi dengan potongan paprika merah.
Saladnya standar, mayonaisenya cuma sedikit jadi saya mengakali nya dengan mengaduk salad dengan sisa-sisa saos ayam nya. Lebih banyak seladanya, wortelnya hanya 2 stick kecil, dan ada paprika hijau. Saya ga suka paprika hijau tapi suka banget dengan selada, jadi menurut saya saladnya ga ada masalah. Heheheheheh
Macaroni cheese, hmmm.... ga nyesel sih udah ganti asian pasta dengan macaroni cheese, tapi rasanya tidak seenak yang dibayangkan, tapi not bad lah.. Saya pun menyantap habis macaroni cheese nya.

Selain memesan makanan, kami juga memesan minuman. Untuk kali ini saya pesan......entah apa namanya, saya lupa (maklum, saya baru belajar review, jadi belum tau kalau setiap pesan menu harus tau namanya), yang jelas ini warna kuningnya itu dari buah mangga dan warna birunya itu sangat manis, sepertinya itu gula cair yang diberi pewarna. Karena terdiri dari 2 warna yang terpisah, dan 2 rasa yang berbeda, saya rasa minuman in iharus diaduk dulu sebelum diminum. Saya pun masih sempat iseng bertanya kepada salah satu teman, apakah yang akan terjadi kalau saya mengaduk minuman ini? Dia dengan entengnya menjawab "ya jadi ijo lah." Oke, jawaban yang bagus. Setelah diaduk, warnanya memang jadi hijau, tapi minuman ini mesti sesekali diaduk, karena jika didiamkan sedikit lama, warnanya akan terpisah lagi. Dan terpisahnya jadi terbalik, warna birunya yang ada di atas! Ha..! Overall, rasanya manis dan segar ^^



Tidak berapa lama, datang 4 kue muffin, ternyata setiap menu memang dilengkapi dengan 1 pc muffin. Ada 2 warna putih dan 2 warna coklat. Saya ambil yang warna putih karena saya tau yang warna coklat pasti rasa coklat. Iseng saya tanya ke teman saya " yang putih ini rasa apa ya?" Satu teman saya sudah mengambil duluan muffin warna putih dan dia jawab "rasa vanilla.."
Saya ambil muffin dan saya cicip, gigitan pertama membuat saya mengerutkan dahi; ini mah bukan rasa vanilla, gigitan kedua baru saya sadar kalau muffin ini rasa pisang, bukan rasa vanilla. Oke mungkin memang ada rasa coklat, vanilla dan pisang. Muffinnya cukup lembut, tidak terlalu keras dan tidak menempel di kertas cup nya. Saking enaknya, saya dan satu teman saya berniat untuk membeli sekotak muffin untuk dibawa pulang. Ketika bill kami datang, saya bertanya ke pramusajinya berapa harga muffinnya dan si mbak dengan santainya menjawab "muffinnya sudah habis kak.." kecewa lah saya tidak bisa menikmati muffin enak ,, hehehehe.. Mungkin lain kali saya mencicipi muffin ini:



Itu review saya tentang Kenny Rogers, maaf kalau menu yang diulas cuma sedikit, saya baru belajar review jadi tulisannya masih acak-acakan dan masih banyak kekurangan dimana-mana. Semoga review berikutnya bisa lebih baik lagi.

Ciao..!


Lisia

Author

properly a pharmacist and marketer. food-lover. not so good in cooking and baking but still learning hard. enjoying life with postcrossing.

0 comments:

Posting Komentar